Contohnyayaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
Sedangkancontoh sampah anorganik misalnya plastik, karton, logam. Contoh sampah organik basah yaitu nasi, sisa sayur dan buah, sisa daging olahan, ampas teh. Menurut daniel (2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya: Limbah organik basah 10 contoh limbah organik basah. Terbagi atas dua jenis, yaitu sampah organik basah/ lunak dan kering
Ecoenzyme merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah organik menjadi suatu produk dengan nilai ekonomi dan nilai manfaat yang tinggi. Manfaat Eco Enzyme. Eco enzyme sering disebut sebagai cairan multiguna karena dapat digunakan baik dibidang rumah tangga, pertanian, peternakan maupun dibidang industri. Contoh penggunaan tersebut
Limbahorganik atau atau yang disebut sebagai sampah organik dapat menimbulkan bau busuk yang menyengat tidak sedap sebab apabila dibiartkan ditempat terbuka hal tersebut disebabkan kandungan air tinggi yang menyebabkan sampah jenis ini cepat membusuk. Apabila dibiarkan tanpa ada penanggunalangan secara intensif akan dapat menyebabkan banyak
Sampahpasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. Jenis-Jenis Sampah Organik
yangberjudul "Pemanfaatan Limbah Organik Berbasis Inovasi Dinding Ramah Lingkungan (Prototype Bekon®)". Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Suryani.,SH.,M.Hum. selaku Rektor 2.
v4Yhnf. Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret04 Februari 2022 2118Halo Legolas. Kakak bantu jawab ya. Jawaban untuk soal di atas adalah limbah organik. Berikut pembahasannya. Kulit buah dan sayur adalah contoh dari limbah organik. Limbah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia. Limbah organik termasuk limbah yang ramah lingkungan dan dapar diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contohnya kulit buah dan sayur, kulit telur, kotoran hewan, tulang hewan, dan lain-lain. Dengan demikian, kulit buah dan sayur adalah contoh dari limbah organik. Semoga membantu.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183 Ulin–J Hut Trop 12 120-127Oktober 2017120 Ulin –J Hut Trop 12 120-127PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH-BUAHAN SEBAGAI BAHAN BAKUPEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIRMarjenah*, Wawan Kustiawan, Ida Nurhiftiani,Keren Hapukh Morina Sembiring danRetno Precillya EdiyonoLaboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan Universitas MulawarmanGedung B11 Lantai 2 Kampus Gunung Kelua Jl. Ki Hajar Dewantara Box 1013Telp. 0541 735 089; 749 068 Fax. 0541 735 379 Samarinda 75116* E-mail marjenah_umar are one of the most important needs for human beings. In general, people use the pulp only, such as juice, jam,salad, syrup, etc. While the rind of the fruit, just thrown away and become waste. The purpose of this study to find outalternative wastes utilization of rind and know the nutrients contained in liquid organic fertilizer. The raw materialsderived from the waste of rind. This research was conducted at Nursery belong to Faculty of Forestry University ofMulawarman in ± 3 months effective. The experimental design uses 2 compost raw material mixtures of pineapple rindand dragon fruit rind A and pineapple rind and citrus rind B. Leach taking time at the 2nd, 4th, and 6th week afterthe composting activity. The results of this study indicate that leachate derived from pineapple rind and dragon fruit rindA produce more leachate 8,960 ml than leachate derived from pineapple rind and citrus rind B 6,551 ml. Thenutrient content of P is available on leachate derived from a mixture of pineapple rind and citrus rind almost 8 - 10times when compared with the standard of organic fertilizer. pH of leachate from pineapple rind and dragon fruit rindaverage and pH of pineapple rind and citrus rind an average of Both of value under standard quality score of4 - 9. Another research needs to be done to apply the resulting liquid organic Fruit rind; nutrient content; liquid organic fertilizer; leachateABSTRAKBuah-buahan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkandaging buahnya saja, misalnya dibuat jus, selai, salad, sirup, dll. Sedangkan kulit buahnya hanya dibuang dan menjadilimbah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif pemanfaatan limbah kulit buah-buahan dan mengetahui unsurhara yang terkandung di dalam pupuk organik cair POC yang bahan bakunya berasal dari limbah kulit ini dilaksanakan di Persemaian Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman dengan waktu ± 3 bulanefektif. Pola penelitian menggunakan 2 campuran bahan baku kompos yaitu limbah kulit buah nenas + limbah kulitbuah naga A dan limbah kulit buah nenas + limbah kulit buah jeruk B dengan waktu pengambilan air lindi padapekan ke-2, ke-4, dan ke-6 setelah kegiatan penelitian ini menunjukkan bahwa lindi yang berasaldari campuran kulit buah nenas + buah naga menghasilkan lindi yang lebih banyak ml dibandingkan lindi yangberasal dari campuran kulit buah nenas + kulit buah jeruk ml. Kandungan unsur hara P tersedia pada lindi yangberasal dari campuran kulit buah nenas dan kulit buah jeruk hampir 8-10 kali lipat bila dibandingkan dengan standarmutu pupuk organik. pH lindi yang dari campuran kulit buah nenas + buah naga rata-rata 3,63 dan pH campuran kulitbuah nenas dan kulit buah jeruk rata-rata 3,71; kedua-duanya masih di bawah angka standar mutu yaitu 4-9. Perludilakukan penelitian yang lain untuk mengaplikasikan pupuk organik cair yang kunci Limbah kulit buah-buahan; kandungan hara; pupuk organik cair; air lindiPENDAHULUANDalam kehidupan sehari-hari, buah-buahanmerupakan kebutuhan yang penting bagi umumnya, masyarakat hanya memanfaatkandaging buahnya saja sebagai jus, selai, salad, dansirup. Sejauh ini pemanfaatan kulit buah sangatjarang ditemukan dan kulit buah-buahan tersebuthanya dibuang dan menjadi sampah. Bila sampahdibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpaada pengelolaan yang baik, maka akanmenimbulkan berbagai dampak kesehatan merupakan material sisa yang sudahtidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yangharus dibuang, yang umumnya berasal darikegiatan yang dilakukan oleh manusia Fadhilahet al., 2011.Keberadaan sampah buah-buahan yangmelimpah memiliki potensi yang besar sebagaisumber bahan baku untuk pembuatan pupukorganik cair. Tumpukan limbah buah-buahan inijarang dimanfaatkan oleh masyarakat, karenasudah tidak layak untuk makanan ternak. Biasanyasampah buah-buahan hanya dibiarkan saja,sehingga menimbulkan aroma yang kurang sedap Ulin–J Hut Trop 12 120-127 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183Oktober 2017121bagi kebersihan lingkungan dan dapatmengganggu kesehatan. Sebagai solusi daridampak yang ditimbulkan oleh sampah buah-buahan ini, limbah kulit buah-buahan ini dapatdijadikan sumber bahan baku alternatif yangpotensial untuk menghasilkan pupuk organik itu, teknologi ini juga banyakkeuntungan, yaitu bubur sampah buah-buahanslurry air lindinya dapat digunakan sebagaipupuk organik cair dan ampasnya dapat dijadikanmedia pertumbuhan media sapih. Pupuk organikyang dihasilkan adalah pupuk yang sangat kayaakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh senyawa-senyawa tertentu sepertiprotein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisadigantikan oleh pupuk kimia Bayuseno, 2009.Buah nenas matang umumnya dimakansegar, dibuat selai, jeli, dan saribuah. Buah nenasyang telah matang tidak tahan lama, 4-5 harisetelah panenmulai membusuk. Bagian buahnenas yang dapat dimakan mengandungairsebanyak 85%, protein 0,4%, gula 14%, lemak0,1%, serat 0,5%, serta banyakmengandungvitamin A dan B Ashari, 2006. Limbah kulitbuah nenas yang dihasilkan dari satu buah nenasberkisar 21,73-24,48 %, berat nenas rata-rata perbuah adalah sekitar 600-800 gram sehingga dalam200 kg nenas dapat menghasilkan sampah kulitbuah nenas sebanyak 40-50 itu, buah naga umur simpannya 7-10 hari pada suhu 14oC, karena memiliki kadar airyang tinggi yaitu mencapai 90%. Jumlah buahnaga dalam satu kilogram sekitar 3-4 beberapa jenis buah naga, yang banyakdigemari oleh masyarakat adalah jenis buah nagadengan daging buah berwarna merah karenamemiliki karakteristik rasa lebih manis biladibandingkan dengan jenis lainnya Wisesa et kulit yang dihasilkan dari satu buahnaga sekitar 30-35%, sehingga dari 200 kg buahnaga atau sekitar 50-66 biji buah naga dapatmenghasilkan limbah kulit buah naga sebanyak60-77 kg yang pada umumnya hanya dibuangsebagai limbah sehingga tidak dimanfaatkansecara optimal Tahir, 2008.Sebagai upaya pemanfaatan limbah hasilpertanian, kulit buah naga dapat dimanfaatkansebagai sumber pektin dalam pembuatan selai dandalam pangan fungsional. Kulit buah naga dapatdijadikan sumber antioksidan yang cukup tinggidan setara dengan daging buah naga. Kulit buahrata-rata menghasilkan pektin sekitar 10,40-16,76% Tang, et al., 2011.Buah jeruk yang masak sempurnamengandung 77-92% air, apabila waktu buahtumbuh terjadi kekeringan maka air dalam buahdapat diserap kembali oleh daun. Kandungan gulayang terdapat dalam bagian yang dapat dimakanbervariasi antara 2-5%, protein kurang dari 2%,dan asam sitrat 1-2%. Golongan jeruk pecel danlimau mengandung asam sitrat 6-7%. Konsumsibuah dan sari jeruk cukup baik, karena nilaikandungan vitamin C cukup, yaitu 50 mg dalam100ml jus. Disamping itu vitamin P jugadinamakan citrin dan vitamin A terdapat didalamnya Tohir, 1983.Pemanfaatan sampah organik selama ini lebihbanyak berupa pupuk organik dalam bentuk padat,masyarakat jarang memanfaatkan sampah organikmenjadi pupuk organik cair. Padahal pupukorganik dalam bentuk cair memiliki kelebihan biladibandingkan pupuk organik dalam bentuk organik cair lebih mudah diserap olehtanaman karena unsur-unsur yang terdapat didalamnya sudah terurai dan pengaplikasiannyalebih organik cair memberikan beberapakeuntungan, misalnya pupuk ini dapat digunakandalam media tanam padat dengan caramenyiramkannya ke akar ataupun disemprotkanke bagian tubuh tumbuhan. Perlakuan pemberianpupuk dengan cara penyemprotan pada daunterbukti lebih efektif dibandingkan denganperlakuan pemberian pupuk melalui penyiramanpada media tanam Marjenah, 2012.Tanah yang secara terus menerus ditanamipasti akan berkurang kesuburannya akibatkandungan unsur haranya semakin rendah. Olehsebab itu pemupukan penting untuk dilakukanguna meningkatkan kandungan unsur hara padatanah. Pupuk organik memiliki sifat yang ramahlingkungan meskipun efek penggunaannyacenderung lebih lambat. Pupuk organik dapatmemperbaiki sifat tanah dan dapat berperansebagai penyangga persediaan unsur hara bagitanaman sehingga pupuk organik dapatmengembalikan kesuburan tanah. Pupuk organikdapat dibagi dua yaitu pupuk organik padat danpupuk organik cair Yuliarti, 2009. Pupukorganik cair merupakan salah satu jenis pupukyang banyak beredar di pasaran. Jenis pupuk inikebanyakan diaplikasikan melalui daun ataudisebut sebagai pupuk cair foliar yangmengandung unsur hara makro dan utama pupuk cair yang sangat bagusdari sampah organik yaitu bahan organik basahatau bahan organik yang mempunyai kandungan Pemanfaatan Limbah Kulit Buah-buahan sebagai Bahan Baku Marjenah, dkkPembuatan Pupuk Organik Cair122 Ulin –J Hut Trop 12 120-127air tinggi seperti sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Bahan ini kaya akan nutrisi yangdibutuhkan tanaman. Semakin besar kandunganselulosa dari bahan organik maka prosespenguraian bakteri akan semakin lamaPurwendro dan Nurhidayat, 2006.Pupuk organik cair adalah pupuk yangkandungan bahan kimianya rendah maksimal 5%,dapat memberikan hara yang sesuai dengankebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknyayang cair. Maka jika terjadi kelebihan kapasitaspupuk pada tanah, dengan sendirinya tanamanakan mudah mengatur penyerapan komposisipupuk yang dibutuhkan. Pupuk organik cair dalampemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadipenumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat, halini disebabkan pupuk organik cair 100% organik cair ini mempunyai kelebihandapat secara cepat mengatasi defesiensi hara dantidak bermasalah dalam pencucian hara jugamampu menyediakan hara secara cepatMusnamar, 2006.Selain berfungsi untuk tanaman, pupukorganik cair juga mampu mengurangi jumlahlimbah yang terdapat di lingkungan sertamenyehatkan lingkungan karena pupuk organikcair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman,kotoran hewan, dan limbah dari hasil aktivitasmanusia yang memiliki kandungan unsur haralebih dari satu Hadisuwito, 2008.Penulisan artikel ini bertujuan untuk mencarialternatif pemanfaatan limbah kulit buah nenasdicampur kulit buah naga, dan kulit buah nenasdicampur kulit jeruk, serta kandungan unsur harayang terkandung di dalam pupuk organik cairyang Lokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di PersemaianFakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, dananalisis kandungan hara dilakukan diLaboratorium Tanah, Fakultas KehutananUniversitas Mulawarman. Waktu yang dibutuhkandalam penelitian ini selama ± 3 bulan efektifNopember 2015 hingga Januari 2016, meliputipersiapan alat dan bahan-bahan penelitian, prosespembuatan pupuk organik cair, pengambilan data,analisis kandungan unsur hara, pengolahan dananalisis data serta penulisan hasil Bahan dan Peralatan PenelitianBahan-bahan yang digunakan dalampenelitian ini1. Limbah kulit buah nenas Ananas comosusMerr sebanyak 35 kg2. Limbah kulit buah naga HylocereuscostaricensisHaw sebanyak 10 kg3. Limbah kulit buah jeruk Citrus sp. sebanyak5 kg4. Gula pasir sebanyak 500 gram5. Larutan Effective Microorganisme 4 EM4sebanyak 400 mlPeralatan yang digunakan untuk pelaksanaanpenelitian ini terdiri dari komposter sebagaiwadah fermentasi bahan pembuatan pupuk; botoluntuk penyimpan air lindi hasil fermentasi;spayer tempat campuran EM4 dan gula; baskomsebagai tempat untuk mencampur bahanpembuatan pupuk; timbangan untuk menimbangbahan-bahan pembuatan pupuk; thermometeruntuk mengukur suhu bahan pembuatan pupuk,dan perlengkapan Parameter PenelitianParameter yang diamati dalam penelitiandalam terdiri dari parameter utama volume airlindi hasil fermentasi dan unsur hara yangterkandung di dalam pupuk organik cair danparameter penunjang suhu bahan pembuatanpupuk dan pH air lindi.D. Pola PenelitianPenelitian ini menggunakan 2 macamcampuran limbah kulit buah-buahan sebagaibahan utama pembuatan pupuk organik cair, yaituLimbah kulit buah nenas Ananascomosus Merr 15 kg + limbah kulitbuah naga Hylocereus costaricensisHaw 10 kg, danLimbah kulit buah nenas Ananascomosus Merr 20 kg + limbah kulitbuah jeruk Citrus sp. 5 waktu pengambilan lindiPengambilan lindi pada pekan ke-2setelah pembuatan pupukPengambilan lindi pada pekan ke-4setelah pembuatan pupukPengambilan lindi pada pekan ke-6setelah pembuatan pupukSesuai dengan bahan utama dan waktupengambilan sampel lindi dapat diperoleh 6sampel lindi, yaituKompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas + Ulin–J Hut Trop 12 120-127 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183Oktober 2017123limbah kulit buah naga padapengambilan pekan ke-2Kompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas +limbah kulit buah naga padapengambilan pekan ke-4Kompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas +limbah kulit buah naga padapengambilan pekan ke-6Kompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas +limbah kulit buah jeruk padapengambilan pekan ke-2Kompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas +limbah kulit buah jeruk padapengambilan pekan ke-4Kompos cair berbahan dasarcampuran limbah kulit nenas +limbah kulit buah jeruk padapengambilan pekan ke-6E. Prosedur PenelitianTahapan pelaksanaan penelitian pembuatan pupukorganik cair adalah sebagai berikut1. Bahan-bahan utama pembuatan pupuk organikcair dipotong terlebih dahulu, untukmemperkecil ukuran bahan serta untukmempercepat proses Bahan dicampur merata sesuai bahan dasaryang Larutan aktivator disiapkan denganmencampurkan air, gula pasir, EM4, dan telahdidiamkan selama 24 Bahan-bahan yang telah disiapkan selanjutnyadicampur dengan larutan aktivator, lalu adukhingga Setelah semua bahan tercampur rata,kemudian dipindahkan ke dalam Suhu bahan di dalam komposter tersebutdiukur, kemudian komposter ditutup Proses fermentasi dibiarkan berlangsungselama ±7 Setelah 14 hari 2 pekan hasil produksipupuk organik cair sudah dapat DAN PEMBAHASANA. Volume Air Lindi Pupuk Organik Cairyang DihasilkanDari hasil fermentasi atau pengomposanbahan-bahan organik berupa kulit buah-buahandihasilkan pupukorganik cair atau sering disebutdengan air lindi. Air lindi merupakan air yangdihasilkan dari proses pengomposan sehinggamengandung mikroba-mikroba yang memilikikemampuan dalam mendekomposisi materialorganik Hanafi dkk, 2014. Air lindi diperolehkarena telahterjadi pemisahan antara zat padat danzat cair di dalam komposter. Air lindiyangdihasilkan diambil setiap 2 pekan fermentasi selama 6 pekan, didapatkan hasillindi dengan volume sebagai berikutTabel 1. Produksi air lindi pupuk organik cair dari bahan utama campuran kulit buah nenas + kulit buahnaga dan campuran kulit buah nenas + kulit buah jerukProduksi POC ml pekanke -15 kg KulitbuahNenas+ 10 kg kulitbuahNaga Merah20 kg KulitbuahNenas+ 5 kg kulit buah jerukProduksi pupuk organik cair dari campuranbahan kulit buah nenas dan kulit buah nagasebanyak ml lebih tinggi bila dibandingkandengan pupuk organik cair dari campuran bahankulit buah nenas dan kulit buah jeruk ml. Campuran bahan kulit buah nenas dankulit buah naga lebih tinggi karena kedua buahtersebut memiliki kadar air yang tinggi. Buahnaga memiliki kadar air tinggi sampai 90% Tang, 2011 dan buah naga ± 85% Rukmana,2003; Ashari, 2006.Volume air lindi pupuk organik cairterbanyak dihasilkan pada pemanenan pertamayaitu ml dan ml, semakin menurunpada panen yang kedua pekan ke-4 dan yangterendah adalah pada panen ketiga pekan ke-6hal ini disebabkan pada dua pekan pertamamikroorganisme yang terkandung dalam EM4maksimal beraktivitas, hal ini dibuktikan dengansuhu yang meningkat secara bertahap, kemudianperlahan-lahan turun sampai hari ke-39 lihatTabel 3. Menurut Yuniwati dkk, 2012, bakteri-bakteri yang terdapat pada EM4 mempunyai suhu Pemanfaatan Limbah Kulit Buah-buahan sebagai Bahan Baku Marjenah, dkkPembuatan Pupuk Organik Cair124 Ulin –J Hut Trop 12 120-127pertumbuhan optimal rata-rata pada suhu 40oC,semakin besar suhu sampai 40oC efektivitassemakin air lindi dilakukanhanya sampai 6 pekan, karena setelah pekankeenam kran komposter sudah tidak lagimengeluarkan air lindi. Oleh karena itu prosesfermentasi dinyatakan telah lindi yang dihasilkan dari bahan bakuutama limbah kulit buah nenas memiliki warnacoklat kekuningan dengan aroma nenas yangmenyengat, hal ini disebabkan karena bahan bakudidominasi oleh kulit buah nenas. Pemanenan ke-2 dihasilkan air lindi berwarna coklat mudadengan aroma nenas yang lebih menyengatdibandingkan dengan pemanenan ini karena kulit buah nenas sebagai bahanutama dan bahan tambahannya mulai teruraisempurna sehingga aroma nenas lebih menyengatdan air lindi yang dihasilkan menjadi coklat terakhir, kulit buah telah teruraisempurna sehingga warna menjadi coklat tua danaroma menyengat dari nenas sudah Kandungan Unsur HaraHasil analisis kandungan unsur hara NitrogenN, Fosfor P, Kalium K, Kalsium Ca,Magnesium Mg pada pupuk cair berbahan utamacampuran limbah kulit buah nenas +kulit buahnaga dan limbah kulit buah nenas + kulit jerukyang telahdilakukan di Laboratorium Tanah,Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarmandidapatkan hasil yang disusun bersama pupukorganik pembanding lainnya yaitu pupuk organikcair Greentonik dan pupuk organik cair 2. Analisis Kandungan Unsur Hara POC Limbah Kulit Buah Nenas + Kulit Buah Naga A dan KulitBuah Nenas + Kulit Buah Jeruk B serta Pembandingnya Greentonik dan SeprintKet *standar mutu pupuk organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/ analisis menunjukkan unsur NitrogenN pada kompos cair campuran A, berada padakisaran nilai yang masuk dalam standar mutu,sedangkan campuran B berada di bawah standarmutu. Nitrogen memegang peranan pentingsebagai penyusun klorofil, yang menjadikan daunberwarna hijau. Warna daun merupakan petunjukyang baik bagi aras nitrogen suatu nitrogen yang tinggi menjadikandedaunan lebih hijau dan mampu bertahan lama,sehingga untuk sejumlah tanaman menyebabkanketerlambatan pematangan. Jika keterlambatan inisampai memasuki keadaan lingkungan yang tidakmenguntungkan, produksi tanaman bisa gagalPoerwowidodo, 1998. Nitrogen mempengaruhipertumbuhan tanaman dengan cara menjadikantanaman berwarna hijau, meningkatkanpertumbuhan daun dan batang. Unsur Nberkorelasi kuat dengan jaringan meristem,sehingga sangat menentukan pertumbuhantanaman Hanafiah, 2005.Untuk unsur fosfor P pada campuran Amaupun B memiliki nilai di bawah standar dianggap sebagai kunci kehidupantanaman key of plants life. P termasuk unsurhara esensial bagi tanaman dengan fungsi sebagaipemindah energi sampai segi-segi gen, yang tidakdapat digantikan oleh hara lain. Peranan P dalampenyimpanan dan pemindahan energi nampaknyamerupakan fungsi terpenting karena hal ini Ulin–J Hut Trop 12 120-127 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183Oktober 2017125mempengaruhi berbagai proses lain dalamtanaman Rosmarkam dan Yuwono, 2006;Poerwowidodo, 1998.Fosfor di dalam tanaman mempunyai fungsisangat penting yaitu dalam proses fotosintesis,respirasi, transfer dan penyimpanan energi,pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosformeningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijiandan sangat penting dalam pembentukan biji. Pjuga sangat penting dalam transfer sifat-sifatmenurun dari satu generasi ke generasiberikutnya. Fosfor membantu mempercepatperkembangan akar dan perkecambahan, dapatmeningkatkan efisiensi penggunaan air. Sebagianbesar tanaman dapat mengambil me-recovery Pyang diberikan dari pupuk 10 –30% dari total Pyang diberikan selama tahun pertama yang lain dari unsur fosfor padatanaman yaitu untuk pembentukan bunga danbuah, sehingga dapat dikatakan bahwa bagiantanaman yang paling tinggi kandungan fosfornyaadalah bagian buahHanafiah, 2005.Sementara itu, untuk unsur kalium Kberada jauh di bawah standar mutu. Kaliummerupakan unsur esensial bagi seluruh makhlukhidup. Pada jaringan tanaman tinggi, kaliummenyusun 1,7-2,7% bahan kering daun normalHanafiah, 2005. Kebutuhan tanaman terhadapion K tidak dapat diganti secara lengkap olehkation alkali lain. Tanpa kalium, tanaman tidakmampu mencapai pertumbuhan dan aras hasilmaksimal. Kalium terlibat dalam berbagai prosesfisiologi tanaman, terutama berperan dalamberbagai reaksi biokimia Poerwowidodo, 1998.Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagaiaktivator dari banyak enzim yang berpartisipasidalam beberapa proses metabolisme utamatanaman. Fungsi penting K dalam pertumbuhantanaman adalah pengaruhnya pada efisiensipenggunaan air, proses membuka dan menutupstomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalamsel yang terdapat di sekitar stoma. Defisiensi Kdapat menyebabkan stomata membuka hanyasebagian dan menjadi lebih lambat unsur kalsium Ca dan magnesiumMg tidak ada standar mutu dari atau peningkatan kadar Ca dan Mgpada tanah defisiensi K atau penambahan kadarCa pada tanah defisiensi Mg dapat menyebabkantidak seimbangnya unsur hara yang akhirnyadapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tidakbaik. Dalam tanaman Mg merupakan atom pusatdalam molekul klorofil sehingga sangat pentingdalam hubungannya dengan juga membantu metabolisme fosfat,respirasi dan aktivator beberapa enzim. Sumberutama Mg adalah batu kapur dolomit, merupakanbahan yang sangat baik memberikan Ca dan Mgselain untuk menetralisir kemasaman tanahHanafiah, 2005.pH kompos cair yang dihasilkan dari limbahkulit buah-buahan memiliki nilai sedikit lebihrendah dari ketentuan standar mutu. Untukmeningkatkan pH hingga mencapai standar yangditetapkan oleh pemerintah dalam standar mutu,dapat dilakukan dengan cara penambahan kapurpada saat pengaplikasian pupuk di kandungan unsur hara makro N, P,K, Ca, Mg terhadap pupuk organik cair yangbahan bakunya dari kulit buah-buahan tropis,dapat dikemukakan disini bahwa untuk pupukorganik cair dari kulit buah nenas + kulit buahnaga memiliki kandungan unsur N lebih tinggidaripada standar mutu, unsur P dan unsur Kkurang dari standar mutu. Sementara itu, untukpupuk organik cair yang bahan bakunya dari kulitbuah nenas + kulit buah jeruk memilikikandungan unsur N, P dan K kurang dari demikian, untuk pengaplikasianpupuk organik cair di lapangan perlu ditambahkanunsur hara yang kandungannya rendah N, P danK, sehingga terjadi keseimbangan unsur pupuk organik cair ini relatif amanbagi tanaman, karena bahan bakunya juga berasaldari bagian tubuh tanaman, selain itu, karenabentuknya yang cair akan memudahkan bagitanaman untuk melakukan penyerapan unsur Santi 2010, pupuk organik cair dapatdigunakan sebagai supleman bagi Suhu Komposter Saat FermentasiSuhu merupakan salah satu indikator yangmenujukkan perubahan aktivitas mikroorganismedalam menguraikan bahan organik. Selain itu,pengukuran suhu selama proses dekomposisipenting untuk dilakukan sebagai eveluasi suatuproses pengomposan berjalan dengan baik atautidak. Setelah dilakukan pemcampuran denganEffective Microorganisme 4 EM4 hingga prosesfermentasi berlangsung di dalam komposter,diperoleh hasil pengukuran suhu pupuk organikcair seperti ditampilkan pada tabel berikut Pemanfaatan Limbah Kulit Buah-buahan sebagai Bahan Baku Marjenah, dkkPembuatan Pupuk Organik Cair126 Ulin –J Hut Trop 12 120-127Tabel 3. Suhu komposter pada pembuatan pupukorganik cair dari limbah buah-buahanTabel di atas menunjukkan bahwa suhu rata-rata pengomposan yang didapat adalah 32,5OCpada campuran A dan 32,1OC pada campuranB. Pada campuran A, peningkatan suhu terjadisecara bertahap pada hari ke-1 sampai hari ke-9,sedangkan pada campuran B peningkatan suhusudah terjadi pada hari ke-2 suhu pada awal proses pengomposanmenandakan bahwa proses pengomposan berjalandengan baik, hal ini mengindikasikan bahwamikroorganisme yang terkandung dalam EM4Effective microorganisme 4 bekerja secaramaksimal selama proses pengomposan, hal inijuga dibuktikan dengan volume air lindi terbanyakterjadi pada pemanenan pertama pekan-2.Semakin tinggi suhu sampai 40OC efektivitaskerja bakteri semakin tinggi. Bakteri-bakteri yangterdapat pada EM4 mempunyai pertumbuhanoptimal rata-rata pada suhu 40OC Yuniwati, dkk.,2012.Pengukuran suhu tertinggi terjadi pada harike-2 45OC pada campuran B dan harike-9 46OCpada campuran A dan pada hari ke-10 danseterusnya hingga hari ke-39 terjadi penurunansuhu secara bertahap. Sejumlah energi dilepaskandalam bentuk panas pada perombakan bahanorganik sehingga mengakibatkan naik turunnyasuhu. Peningkatan suhu adanya aktivitas bakteridalam mendekomposisi bahan organik. Kondisimesofilik lebih efektif karena aktivitasmikroorganisme didominasi proto bakteri danfungi. Pengadukan atau pembalikan yangdilakukan dalam proses pengomposanmengakibatkan suhu turun dan kemudian naik lagiPandebesie dan Rayuanti, 2013.KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanPupuk organik cair dari kulit buah nenas+ kulit buah naga memiliki kandungan unsurN lebih tinggi daripada standar mutu, unsur Pdan unsur K kurang dari standar itu, untuk pupuk organik cair yangbahan bakunya dari kulit buah nenas + kulitbuah jeruk memiliki kandungan unsur N, Pdan K kurang dari standar SaranPengaplikasian pupuk organik cair dilapangan perlu ditambahkan unsur hara yangkandungannya rendah, sehingga terjadikeseimbangan unsur hara. Pengaplikasian pupukorganik cair ini relatif aman bagi tanaman, karenabahan bakunya juga berasal dari bagian tubuhtanaman. Selain itu, karena bentuknya yang cairakan memudahkan bagi tanaman untukmelakukan penyerapan unsur PUSTAKAAshari, S. 2006. Hortikultura Aspek Universitas 2009. Penerapan dan PengujianTeknologi Anaerob Digester UntukPengolahan Sampah Buah-buahan dariPasar Tradisional. Rotasi, Volume A., H. Sugianto, H. Kuncoro, T. W. Murtini, 2011. Kajian PengelolaanSampah Kampus Jurusan ArsitekturFakultas Teknik Universitas 112.Hanafi, Y., Yulipriyanto, dan B. Ocatvia. Penambahan Air LindiTerhadap Laju Dekomposisi SampahDaun yang Dikomposkan dalam Bioedukatika No. 2Desember 2014. p. K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Cetakan-1. Divisi BukuPerguruan Tinggi. PT Raja GrafindoPersada. 2012. Respon Morfologis SemaiGaharu Aquilaria malaccensis LamkTerhadap Perbedaan Teknik Pemberian Ulin–J Hut Trop 12 120-127 pISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183Oktober 2017127dan Konsentrasi Pupuk Organik Nasional Masyarakat PenelitiKayu Indonesia XV. Fakultas KehutananUniversitas Hasanuddin Makassar,Indonesia. November 6-7, 2006. Pupuk Organik Cair dan Padat,Pembuatan, Aplikasi. Penebar dan D. Rayuanti. 2013. PengaruhPenambahan Sekam pada ProsesPengomposan Sampah Domestik. JurnalLingkungan Tropis, 61 1998. Telaah Kesuburan Angkasa. S. dan Nurhidayat. 2006. MengolahSampah Untuk Pupuk Pestisida Swadaya. P. Y., C, J. Wong., K, K. Woo. of Pectin Extraction fromPeel of Dragon FruitHylocereuspolyrhizus. Asian Jurnal ofBiological Sciences, 42 S. S. 2010. Kegiatan Pemanfaatan LimbahNilam Untuk Pupuk Cair Organik DenganProses Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia,42.Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2006. IlmuKesuburan Tanah. Penerbit R. 2003. Nenas Budidaya danPascapanen. Kanisius. M., F, Iskarima dan A, Optimasi Kondisi ProsesPembuatan Kompos dari Sampah Organikdengan Cara Fermentasi MenggunakanEM4. Jurnal Fakultas Teknologi IndustriInstitut Sains dan B. T danS, B. Widjanarko. Nilai Maksimum ProsesEkstraksi Kulit Buah Naga MerahHylocereus costaricensis. JurnalPangandan Agroindustri, 23 S., K. Sofyan, dan Jurnal Ilmu dan Teknologi KayuTropis Volume 5, No. 2. MasyarakatPeneliti Kayu Indonesia. Bogor. ... Khusus untuk limbah buah-buahan, jenis limbah ini jarang dimanfaatkan kembali oleh masyarakat karena dianggap tidak layak untuk makanan ternak. Umumnya limbah ini dibiarkan membusuk, sehingga menimbulkan aroma yang kurang sedap serta mengganggu kesehatan Marjenah et al., 2018. ...Pada masa pandemik Covid-19 seperti saat ini, kebutuhan makanan sehat termasuk sayuran sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga terbebas dari infeksi penyakit tersebut. Ketersediaan sayuran sehat dapat diperoleh melalui pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanam sayuran secara organik. Tujuan dari kegiatan ini ialah meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengembangan pertanian organik dalam menunjang pertanian berkelanjutan di masa pandemik Covid-19. Adapun target program ini adalah masyarakat Kelurahan Kambu dan pemerintah kota Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari. Kegiatan yang dilakukan melibatkan partisipasi berbagai pihak pemerintah kota, masyarakat, mahasiswa dan akademisi melalui penyuluhan, pelatihan dan demonstrasi, serta pembuatan demplot budidaya sayuran organik. Melalui pembimbingan ini diharapkan terwujud pertanian organik secara berkelanjutan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat khususnya anggota kelompok wanita tani Wijaya Kusuma Kelurahan Kambu meningkat dalam pemanfaatan lahan terbatas untuk budidaya sayuran sehat. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya penerapan pupuk organik dan pestisida nabati eco-enzim meningkat melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan ini. Peningkatan pengaplikasian pupuk organic dan eco-enzim untuk budidaya sayuran skala rumah tangga oleh Kelompok Wanita Tani Wijaya Kusuma Kelurahan Kambu Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari. Tersedianya bahan makanan sehat berupa sayuran organic yang berkelanjutan. Kerjasama antara pemerintah kota dan akademisi semakin terjalin erat melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Yahya HanafiBernadetta YulipriyantoOcatviaSampah merupakan barang atau segala sesuatu yang dianggap sudah tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi dan tidak dapat dipergunakan tidak fungsional lagi. Sampah daun merupakan sampah organik terbanyak di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta UNY. Pengomposan secara alami berlangsung cukup lama, dengan penambahan aktivator dapat mempercepat proses pengomposan. Alternatif aktivator yang dapat digunakan yaitu air lindi dari hasil proses pengomposan sampah daun di rumah Kompos UNY. Melalui penelitian ini akan diungkap kemampuan mikroorganisme di dalam air lindi untuk mempercepat laju dekomposisi sampah daun dan mengetahui dinamika densitas utama penelitian yaitu sampah daun kelengkeng Euphoria longana, daun ketepeng Cassia tora L., dan air lindi dari pengomposan di rumah kompos UNY. Penelitian ini memakai 6 taraf perlakuan air lindi, yaitu perlakuan A = kontrol tanpa air lindi ; B = 2,2 liter ; C = 3,2 liter ; D = 4,2 liter ; E = 5,2 liter ; F = 6,2 liter, jumlah volume sampah daun 8 kg setiap perlakuan. Penelitian dilakukan dengan skala kecil dalam vessel ember berukuran 8 liter selama 70 hari di rumah kompos UNY. Laju dekomposisi sampah daun ditentukan dari besarnya penurunan rasio C/N pada akhir air lindi sebesar 5,2 liter dalam 8 kg sampah daun paling optimum menurunkan rasio C/N sebesar 43,18% dengan lama waktu pengomposan selama 70 hari. Dinamika densitas bakteri- fungi berkaitan dengan penurunan rasio C/N, kadar Karbon C, kadar Bahan Organik BO, kadar air, bobot kompos dan peningkatan kadar Nitrogen N, kadar Phospor P, kadar Kalium K, dan pH SorayaSanti JurusanTeknik KimiaSurabayaWaste of the distillation of pogestemon cablin still havet high nutrient content and potential as a good raw material of organic fertilizer . Rapid composting technology and efficient organic fertilizer will produce high quality compost. This study aim to determine the best conditions in terms of fermentation time 6,10,14,18,22 day and volume of bacteria EM4 2,4,8,10% EM4/solution were added to the N, P, K most in the process of making liquid fertilizer to use waste leaves the distillation of pogestemon cablin of N, P and K respectively weight, and heavy weight and the volume EM4 8% and the fermentation time of 14 Aspek Budidaya. Penerbit Universitas Bayuseno, 2009. Penerapan dan Pengujian Teknologi Anaerob Digester Untuk Pengolahan Sampah Buah-buahan dariS AshariAshari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. Penerbit Universitas Bayuseno, 2009. Penerapan dan Pengujian Teknologi Anaerob Digester Untuk Pengolahan Sampah Buah-buahan dari Pasar Tradisional. Rotasi, Volume 11 A HanafiahHanafiah, K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Edisi-1. Buku PerguruanTinggiDivisi Buku Perguruan Tinggi. PT Raja Grafindo Persada. Morfologis Semai Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk Terhadap Perbedaan Teknik Pemberian dan Konsentrasi Pupuk Organik CairMarjenahMarjenah, 2012. Respon Morfologis Semai Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk Terhadap Perbedaan Teknik Pemberian dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia XV. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia. November 6-7, Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar SwadayaMusnamarMusnamar. 2006. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya. Penambahan Sekam pada Proses Pengomposan Sampah DomestikE S D PandebesieRayuantiPandebesie, dan D. Rayuanti. 2013. Pengaruh Penambahan Sekam pada Proses Pengomposan Sampah Domestik. Jurnal Lingkungan Tropis, 61 31-40.
kulit buah dan sayur disebut limbah organik karena