DemoSopir Angkot Di Surabaya. Seorang demonstran melintas di samping angkutan kota (angkot) yang memenuhi ruas jalan ketika berunjuk rasa di jalan Top News; Terkini; Tentang Kami; Jumat, 11 Februari 2022. Home; Politik; Hukum; Ekonomi. Finansial; Bisnis; Bursa; Moody's pertahankan peringkat kredit RI Baa2 dengan outlook stabil. 11
ym2Ih. Dalam Bahasa Indonesia, kita akrab dengan istilah pidato. Pidato merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan pendapat kita di hadapan umum. Pada dasarnya, ketika berpidato, kita diberikan keleluasaan terutama dalam hal waktu dan tempat untuk menyampaikan pandangan kita. Akan tetapi, kita juga berkewajiban menyampaikan pidato yang berkualitas. Setidaknya, pidato yang kita sampaikan haruslah menghindari ujaran kebencian, berita bohong, provokasi, hingga ujaran yang terkait SARA. Pada kesempatan kali ini, soal meminta kita untuk mengubah teks eksposisi yang berjudul "Sopir Angkot dan Buruh Dmeo, Surabaya Macet Total" menjadi sebuah kakak akan mencoba membuat pidato Angkot dan Buruh Demo, Surabaya Macet TotalSelamat pagi, bapak, ibu, dan para hadirin sekalian. Pada kesempatan ini, pantaslah kita mengucap syukur atas segala karunia yang telah kita terima dari hadirat Allah yang Maha Kuasa. Salah satunya adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kegiatan manusia, kita tidak bisa bergantung pada kemampuan kita sendiri untuk beraktivitas. Buktinya, meskipun kita dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kekuatan kita sendiri, nyatanya kita membutuhkan bantuan dari orang lain, misalnya sopir angkot. Sopir angkot telah banyak membantu kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, mengantar dan menjemput kita ke tempat yang kita tindakan sopir angkot seperti yang terjadi di Surabaya, bersama para buruh, yang melakukan blokade jalan, tidak bisa diterima. Demo apapun haruslah dilakukan dengan tidak mengorbankan kepentingan umum. Tindakan para supir angkot jelas-jelas telah merugikan kepentingan publik. Jika demikian halnya, fungsi mereka sebagai alat pelayanan publik juga memang mereka berniat untuk menuntut perubahan peraturan daerah tentang pembentukan badan hukum bagi setiap pemilik angkot, maka hal tersebut haruslah dilakukan melalui cara-cara yang lebih terdidik dan tidak mengorbankan kepentingan orang lain, misalnya melalui diskusi dan karena itu, marilah kita mengajak para sopir angkot dan buruh, teman kita, untuk menyelesaikan tuntutan mereka dengan cara lebih baik, bukan dengan demonstrasi seperti lain tentang pidato dapat kamu pelajari pada halaman berikut ini merupakan cara menyampaikan pemikiran di hadapan VIIMata pelajaran Bahasa IndonesiaKategori Pidato Kode kategori kunci pidato
Surabaya - Ribuan sopir angkot yang berdemo di depan kantor gubernur membubarkan diri dengan tertib. Selama demo, aksi yang dilakukan sopir angkot dari empat kota itu berjalan aman."Kami berterima kasih karena Pakde Karwo bersedia menemui kami. Sebenarnya kami ingin langsung ke Jakarta. Tapi ini sebagai dasar, bagaimana agar Pakde Karwo bertemu dengan para sopir secara langsung," ujar Moch. Subekti, Ketua Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia SPTI Surabaya di depan kantor gubernur Jatim, Selasa 3/10/2017. Massa yang berasal dari kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto ini mengaku senang karena Gubernur Jawa Timur mau bertemu dan mendengar aspirasinya. "Semoga hasilnya melegakan persoalan-persoalan yamg dialami angkutan umum di Kota Surabaya ini," tambah Subekti. Dia pun mengimbau para sopir kembali membawa penumpang yang sudah waktunya dalam perjalanan Kapolrestabes Surabaya, Kombespol M. Iqbal mengaku berterima kasih kepada massa yang sudah bekerja sama hingga aksi demo berjalan tertib. "Terima kasih, sekarang saya kira sudah waktunya dulur-dulur pulang, titip salam buat keluarga dan tolong bantu keselamatan di jalan. Terima kasih, hormat saya buat bapak ibu yang hadir siang ini," tandas pantauan detikcom, bubarnya aksi ini arus lalu lintas mulai mencair. Angkot-angkot yang diparkir mulai berjalan. Polisi tampak mengatur lalu lintas. fat/fat
Surabaya - Demo sopir angkot di depan kantor gubernur Jatim berdampak arus lalu lintas di wilayah Surabaya. Warga mengeluhkan aksi sopir yang memarkir kendaraannya hingga menyebabkan macet total di beberapa titik. Warga pun mengeluh aktivitasnya terganggu dan tidak bisa ke tempat tujuan."Ini saya mau ke Perak tadi muter-muter sampai bingung, sekarang saya lagi mikir mau lewat mana. Demo kayak gini menyusahkan sekali. Aktivitas semua orang terganggu, mbok ya nek meh kalau mau demo angkotnya disimpan di rumah, jangan ditaruh di jalan," ujar salah satu pengendara motor Ariono 40, warga Kendondong Kidul di depan pusat perbelanjaan ITC Surabaya kepada detikcom, Selasa 3/10/2017.Sementara pengguna jalan lain, Harun Cahyono 25 mengaku kerepotan dengan arus lalu lintas macet karena demo. "Repot, ini mau ke Kramat Gantung untuk cari barang interior, tapi jalannya ditutup semua jadi nggak bisa kesana. Saya istirahat aja, capek. Ini saya mikir mau lewat jalan mana, mungkin ini saya balek lagi ke Gubeng rumah," tambah warga Gubeng ini. Namun ada juga pengendara motor yang biasa saja dengan aksi sopir angkot menolak transportasi jalan terjebak macet memilih beli makanan/ Foto Michelle Alda"Sudah risiko demo kayak gini. Kalau ada demo ya pasti macet. Terkadang perlu demo seperti ini supaya supir mikrolet bisa menyuarakan pendapatnya. Namun kalau suruh milih mikrolet sama angkutan online saya pilih online karena lebih nyaman, praktis dan murah," ujar Bagas 44, warga mengaku bila transportasi online ditutup dan tidak diperbolehkan beroperasi, masyarakat juga akan resah. Terutama pelanggan transportasi online."Menurut saya kalau online diberhentikan tentu itu akan meresahkan masyarakat. Ya semua harus tahu tempatnya lah, biarlah sopir mikrolet dan online mencari pelanggannya sendiri-sendiri," ujar jika dilarang beroperasi atau ditutup, Bagas mengaku tidak setuju. "Waduh, kalau ditutup saya juga tidak setuju. Menurut saya angkot itu merepotkan karena harus bolak balik ganti jalur. Pendapat saya, lebih baik dibatasi bukan ditutup. Karena sopir angkot bisa dapet penumpang dan masyarakat juga tetap bisa menikmati transportasi online. Menurut saya dua duanya dibutuhkan," ujar pantauan detikcom, warga yang terjebak macet terpaksa turun dari kendaraannya dan memilih beli makanan dan minuman di pinggir jalan. fat/fat
Surabaya - Tiga ruas jalan utama di jantung Kota Surabaya, yakni Yos Sudarso, Pemuda, dan Gubernur Suryo, macet total karena seribuan angkutan kota sengaja diparkir rapat memenuhi badan jalan, Kamis, 19 November 2015. Para sopir meninggalkan kendaraannya begitu saja karena mengikuti unjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya dan Gedung Negara Grahadi. Tak ayal, kemacetan parah terjadi di jalan-jalan sekitarnya, terutama akses menuju tengah kota, seperti Jalan Biliton, Kusuma Bangsa, Kayun, dan Basuki Rahmad. Banyak pengguna jalan mengeluh karena tak bisa bergerak selama hampir 1,5 jam. "Kalau demo, mengapa harus menutup jalan? Kan, bukan mereka saja yang punya kepentingan," ujar seorang pengemudi yang terjebak macet, Suseno. Dalam orasinya, pemilik angkot mendesak pemerintah segera mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014. "Kami menuntut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 dicabut," kata Jauhari, seorang sopir angkutan kota, saat berorasi. Ia menilai peraturan tersebut memberatkan karena angkutan kota wajib berbadan hukum. "Mayoritas pemilik angkutan kota hanya punya satu kendaraan, tidak mungkin kami membentuk badan hukum," Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono berjanji akan menyampaikan tuntutan sopir angkutan ke pemerintah pusat. Sebab, yang mengeluarkan peraturan tersebut adalah pemerintah pusat. "Yang berwenang mencabut atau tidak pemerintah pusat, jadi harap bersabar semua. Kami juga telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat soal itu, tapi belum ada jawaban," ucapnya. Setelah demo sopir angkutan umum berakhir, giliran buruh yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Grahadi. Dalam tuntutannya, mereka menolak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. EDWIN FAJERIAL
Surabaya - Sekitar buruh dan 500 angkutan kota angkot beserta awak serta sopirnya akan menggelar demonstrasi di halaman Pemkot Surabaya, Rabu 15/2, menuntut pemerintah memperhatikan Hari Pekerja yang selama ini diabaikan dan mencabutan Perda Nomor 7 Tahun 2006 tentang batas usia angkot. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI Surabaya, Dendy Prayitno, mengatakan pihaknya pada Selasa ini telah menggelar pertemuan dengan sejumlah instansi terkait membahas tuntutan buruh dan supir angkot di Polrestabes Surabaya. "Sebetulnya massa aksi yang ikut demo besok berjumlah 15 ribu orang dan 600 unit angkot. Tapi setelah adanya konsolidasi di Polrestabes maka massa kami kurangi jadi buruh dan 500 angkot," kata Dendy saat dihubungi ANTARA melalui ponselnya, Selasa. Menurut dia, massa aksi akan berkumpul di sejumlah titik sebelum berangkat ke Balai Kota Surabaya, di antaranya Rungkut Industri, Margomulyo, Kenjeran, dan Karangpilang. Dalam aksi ini, para supir angkot dan buruh akan mogok kerja selama sehari hingga tuntutannya dikabulkan oleh pemerintah kota. Sehingga diprediksi arus lalu lintas di sekitar Jalan Yos Sudarso dan Wali Kota Mustajab akan macet akibat demo tersebut. Adapun tuntutan dalam aksi tersebut yakni mendesak Pemkot Surabaya menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi tentang pekerja "outsourcing" tenaga kontrak, Pemkot harus berani menindak tegas praktik "outsourcing" ilegal dan mendesak pencabutan Perda 7/2006 tentang batas usia angkutan kota yang merugikan sopir. "Kami juga menuntut agar pemkot memperhatikan Hari Pekerja yang selama ini diabaikan," katanya. *
pidato tentang sopir angkot dan buruh demo surabaya macet total